DESKRIPSI
Poster ini secara keseluruhan menampilkan visualisasi jari seseorang yang
tengah memegang sesuatu berbentuk persegi panjang yang aslinya adalah obat
pereda mabuk. Seperti bentuk aslinya persegi panjang itu memiliki warna dasar
abu-abu semi hijau, hampir mirip seperti warna telur asin dan pada bagian
tengah terdapat warna abu-abu muda dengan bentuk melengkung. Di samping kiri
berjejer rapih secara vertikal 4 transportasi umum yang biasa dipakai untuk
mudik. Pesawat menempati urutan teratas, di bawahnya disusul secara berurutan
kapal laut, mobil dan kereta api. Keempat gambar transportasi itu
divisualisasikan dengan warna hitam, putih dan sedikit warna merah. Masih di
dalam persegi panjang, terdapat bulatan kecil di pojok kiri bawah berwarna biru
dan tulisan bewarna merah terang di sebelah kanan bertuliskan ‘ANTIMUDIK
DIHARAP MENGERTI’ serta tepat dibawahnya tulisan ‘Phaham?’ berwarna putih.
Tidak digambarkan secara penuh, di belakang
persegi panjang terlihat wanita berambut hitam, bermasker hijau muda, berbaju
hijau tua dengan lengan berwarna putih sedang memegang print nota/struk belanjaan. Di sebelah kanan
berjejer barang-barang di rak susun yang didominasi bentuk kemasan kotak.
Warnanya pun bermacam-macam ada kuning, merah, ungu, hijau, biru dan oren.
INTERPRETASI
Terdapat print nota/struk dan susunan barang
beserta raknya menandakan bahwa tempat itu berada di area perbelanjaan/supermarket.
Wanita yang tengah membawa print nota itu dapat diartikan sebagai penjaga kasir
dan orang yang memegang objek persegi panjang diibaratkan sebagai pembeli.
Poster ini dibuat pada tahun 2020 yang mana
memang pada saat ini negara kita bahkan dunia sedang dilanda virus COVID-19
yang banyak menelan korban jiwa. Penggunaan objek obat pereda mabuk yang telah
di modif sedemikian rupa sehingga memunculkan tulisan ‘ANTI MUDIK DIHARAP
MENGERTI’ sangat menarik perhatian, karena terkesan humoris, juga obat pereda mudik itu identik dengan
orang berpergian. Dengan jelas disebutkan isi pesan di dalamnya yang dapat kita
pahami untuk tidak mudik/pulang kampung terlebih dahulu dalam keadaan seperti
ini.
Sekali lagi terjadi pengulangan tulisan serupa
berupa kata ‘Phaham?’ dapat diartikan bahawa pengulangan ini adalah bentuk
kejengkelan pembuat poster kepada orang-orang yang nekat ingin mudik dalam
keadaan ini.
0 komentar:
Posting Komentar